SELAMAT DATANG KE BLOG USTAZ HASSAN BASRI

PERINGATAN BAGI YANG LALAI


فذكر إنما أنت مذكر

فذكر  إنما  أنت  مذكر

Mar 24, 2009

Wanita dan Tabarruj

Apabila saya menemani isteri untuk membeli kain di beberapa kedai sekitar Bandaraya Kuching (begitu juga di tempat-tempat lain) pandangan saya tertumpu kepada bermacam-macam ragam manusia (bukan tidak menjaga pandangan mata,tetapi untuk muhasabah agama) lebih-lebih lagi kaum wanita samada muslimah atau non muslimah. Penampilan pakaian dan gaya yang pelbagai, sehingga tidak ada perbezaan lagi manakah wanita muslimah dan yang mana pula wanita non muslimah, kalaulah saya nak menghukum dengan hanya pada pandangan zahir semata-mata boleh dikatakan semuanya non muslimah berdasarkan pakaian yang dipakai, termasuk wanita muslimah yang bertudung dengan tudung-tudung yang pelbagai yang boleh dikatakan sembilan puluh persen cara bertudung dan berpakaian mereka tidak menepati garis panduan syara’. Apabila melihat jenis-jenis kain yang dijual dan jenis-jenis tudung, sekali lagi saya menggelengkan kepala, kebanyakan kain dan tudung terlalu nipis dan menampakkan aurat apabila dipakai, sekalai lagi wanita muslimah kita gagal mematuhi garis panduan syara’.

Siapa yang nak disalahkan? Penjual kain atau tudung? Atau trend masa kini? Atau kejahilan umat islam yang tidak mendalami dan ambil peduli dengan agama sehingga menyebabkan mereka berpakaian mengikut trend semasa yang terang-terang menyalahi syariat islam, ingatlah bahawa kejahilan adalah musuh utama umat islam. Cara berpakaian yang tidak menepati garis panduan syara’ disebut sebagai Tabarruj (menampakkan perhiasan yang diharamkan).

Untuk berkongsi ilmu dengan muslimah-muslimah sekelian di sini saya menukilkan beberapa garis panduan yang dipetik daripada kitab halal dan haram dalam Islam oleh prof Dr Yusuf al-Qaradhawi mudah-mudahan dapat dijadikan panduan dalam berpakaian mengikut kaedah yang betul.

Tabarruj (Menampak-nampakkan Perhiasan) adalah Haram

Seorang muslimah mempunyai budi pekerti yang dapat membezakan dari perempuan kafir atau perempuan jahiliah. Budi pekerti perempuan muslimah ialah pandai menjaga diri, tunduk, terhormat dan pemalu.

Berbeza dengan perempuan jahiliah, akhlak dan moralnya ialah mudah menunjuk-nunjukkan perhiasannya (tabarruj) dan suka menarik perhatian laki-laki.

Arti tabarruj yang sebenarnya ialah: membuka dan menampakkan sesuatu untuk dilihat mata. Mahligai disebut buruj seperti ayat yang mengatakan burujim musyyadah, tempat perjalanan bintang juga disebut buruj, karena tingginya dan tampak jelas oleh orang-orang yang melihatnya.

Zamakhsyari berkata: "Bahwa tabarruj itu ialah memaksa diri untuk membuka sesuatu yang seharusnya disembunyikan." Seperti kata orang Arab: safinatun barij (perahu yang tidak pakai atap).

Namun tabarruj dalam ayat di atas adalah khusus untuk perempuan terhadap laki-laki lain, yaitu mereka nampakkan perhiasannya dan kecantikannya.

Dalam mengertikan tabarruj ini, Zamakhsyari menggunakan unsur baru, yaitu: takalluf (memaksa) dan qashad (sengaja) untuk menampakkan sesuatu perhiasan yang seharusnya disembunyikan. Sesuatu yang harus disembunyikan itu ada kalanya suatu tempat di badan, atau gerakan anggota, atau cara berkata dan berjalan, atau perhiasan yang biasa dipakai berhias oleh orang-orang perempuan dan lainlain.

Tabarruj ini mempunyai bentuk dan corak yang bermacam-macam yang sudah dikenal oleh orang-orang banyak sejak zaman dahulu sampai sekarang.

Ahli-ahli tafsir dalam menafsirkan ayat yang mengatakan:

"Dan tinggallah kamu (hai isteri-isteri Nabi) di rumah-rumah kamu dan jangan kamu menampak-nampakkan perhiasanmu seperti orang jahiliah dahulu." (Ahzab: 33)

sebagai berikut:

• Yujahid berkata: Perempuan ke luar dan berjalan di hadapan laki-laki.

• Qatadah berkata: Perempuan yang cara berjalannya dibuat-buat dan menunjuk-nunjuk.

• Muqatil berkata: Yang dimaksud tabarruj, yaitu melepas kudung dari kepala dan tidak diikatnya, sehingga kalung, subang dan lehernya tampak semua.

Cara-cara di atas adalah daripada tabarruj di zaman jahiliah dahulu, yaitu: bercampur bebas dengan laki-laki, berjalan dengan melenggang, tudung dan sebagainya tetapi dengan suatu model yang dapat menampakan kecantikan tubuh dan perhiasannya.

Jahiliah pada zaman kita sekarang ini ada beberapa bentuk dan bermacam-macam, tabarruj hari ini kalau diukur dengan tabarruj jahiliah, maka tabarruj jahiliah itu masih boleh dianggap sebagai suatu bentuk pemeliharaan.

Beberapa perkara yang Dapat Mengeluarkan Perempuan dari Batas Tabarruj

Yang dapat mengeluarkan seorang perempuan muslimah dari batas tabarruj yang selanjutnya disebut kesopanan Islam, yaitu hendaknya dia dapat menepati perkara-perkara seperti berikut:

a) Ghadh-dhul Bashar (menundukkan pandangan), sebab perhiasan perempuan yang termahal ialah malu, sedang bentuk malu yang lebih tegas ialah: menundukkan pandangan, seperti yang difirmankan oleh Allah: an-Nur :31

"Katakanlah kepada orang-orang mu'min perempuan hendaklah mereka itu menundukkan sebagian pandangannya."

b) Tidak bergaul bebas sehingga terjadi persentuhan antara laki-laki dengan perempuan, seperti yang biasa terjadi di panggung-panggung wayang, bilik-bilik kuliah, institusi pengajian tinggi, kendaraan-kendaraan awam dan sebagainya di zaman kita sekarang ini. Sebab Ma'qil bin Yasar meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda sebagai berikut:

"Kalau kepala salah seorang di antara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya."

(Riwayat Thabarani dan Baihaqi)

c) Pakaian harus selaras dengan tata kesopanan Islam. Sedang pakaian menurut tata kesopanan Islam, yaitu terdapatnya sifat-sifat seperti berikut:

1. Harus menutup semua badan, selain yang memang telah dikecualikan oleh al-Quran dalam firmannya:

"Apa-apa yang biasa nampak pada zahirnya"

yang menurut pendapat yang lebih kuat, yaitu muka dan dua tapak tangan.

2. Tidak tipis dan tidak membentuk badan sehingga tampak kulit. Sebab sesuai apa yang dikatakan Nabi:

"Sesungguhnya termasuk ahli neraka, yaitu perempuan-perempuan berpakaian tetapi telanjang, yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium baunya." (Riwayat Muslim)

Maksud berpakaian tetapi telanjang, yaitu: pakaian mereka itu tidak berfungsi menutup aurat, sehingga dapat dilihat kulit yang di bawahnya kerana nipis dan sempitnya pakaian itu. Beberapa orang perempuan dari Bani Tamim masuk rumah Aisyah, dengan berpakaian yang sangat nipis, kemudian Aisyah berkata: "Kalau kamu sebagai orang mu'min, maka bukan ini caranya pakaian orang-orang perempuan mu'min itu." (Riwayat Thabarani dan lain-lain). Ada pula seorang perempuan yang baru saja menjadi pengantin, dia memakai tudung yang sangat nipis sekali, maka kata Aisyah kepadanya: "Perempuan yang memakai tudung seperti ini bererti tidak beriman dengan surah an-Nur."(ayat 30-31)

3. Tidak mengetatkan anggota tubuh dan menampakkan bagian-bagian yang cukup menimbulkan fitnah, sekalipun tidak nipis, seperti pakaian yang dianggap pakaian kebudayaan barat yang wanita hari ini berlumba-lumba untuk mengikut trend tersebut. pakaian yang membentuk bentuk buah dada, pinggang, punggung dan sebagainya. Suatu model yang dapat membangkitkan nafsu syahwat. Sedangkan yang memakainya itu sendiri seperti berpakaian tetapi berbogel. Ini lebih menarik dan menimbulkan fitnah, daripada pakaian yang tipis.

4. Bukan pakaian khusus yang dipakai oleh orang laki-laki seperti seluar panjang (jeans) di zaman kita sekarang ini. Sebab Rasulullah s.a.w. pernah melaknat perempuan-perempuan yang menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai perempuan. Begitu juga Rasulullah s.a.w. pernah melarang perempuan memakai pakaian laki-laki dan laki-laki memakai pakaian perempuan.

5. Bukan pakaian khusus yang dipakai oleh orang-orang kafir seperti Yahudi, Kristian dan penyembah-penyembah berhala. Sebab menyamai mereka itu dilarang dalam Islam, supaya ummatnya ini baik yang laki-laki ataupun perempuan mempunyai ciri-ciri tersendiri baik dalam hal-hal yang nampak ataupun yang tersembunyi. Justru itu Rasulullah s.a.w. memerintahkan supaya ummat Islam berbeza dengan orang kafir dalam beberapa hal.

Sabda Nabi s.a.w:

"Barangsiapa menyerupai sesuatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka."
(Riwayat Thabarani)

6. Khusyu' dan bersahaja, baik dalam cara berjalannya maupun berbicaranya; dan supaya menjauhkan gerak-gerak yang tidak baik pada tubuh maupun wajahnya. Sebab gerakan-gerakan yang dibuat-buat adalah termasuk perbuatan perempuan-perempuan pelacur, bukan sifat perempuan muslimah. Oleh kerana itu,

Allah s.w.t berfirman: al-Ahzab : 30

"Janganlah perempuan-perempuan melembikkan perkataannya, sebab orang-orang yang hatinya ada penyakit akan menaruh perhatian."

7. Tidak bermaksud untuk menarik perhatian orang laki-laki supaya mereka mengetahui apa yang disembunyikan baik dengan bau-bauan ataupun dengan bunyi-bunyian. Untuk itu,

Allah s.w.t berfirman: an-Nur :31

"Janganlah perempuan-perempuan itu memukul-mukulkan kakinya di tanah supaya diketahui apa yang mereka sembunyikan dari perhiasan mereka."

Perempuan-perempuan jahiliah dahulu kalau berjalan di hadapan laki-laki, mereka pukul-pukulkan kakinya supaya terdengar suara gelang kakinya. Untuk itu maka al-Quran melarangnya, karena hal tersebut dapat membangkitkan khayal laki-laki yang bergelora syahwatnya, dan cukup menunjukkan niat jahatnya perempuan-perempuan supaya diperhatikan oleh laki-laki. Yang sama dalam hal ini ialah perempuan yang suka memakai aneka macam wangi-wangian yang cukup dapat membangkitkan syahwat dan menarik perhatian laki-laki.

Sabda Nabi s.a.w:

"Perempuan apabila memakai wangi-wangian, kemudian berjalan melalui suatu majlis (laki-laki), maka berarti dia itu begini -yakni: perempuan lacur." (Riwayat Abu Daud, Tarmizi dan ia berkata: hasan sahih. Yang semakna dengan ini diriwayatkan juga oleh Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan al-Hakim)

Dari keterangan-keterangan di atas dapat kita ketahui, bahwa Islam tidak menghalang seorang perempuan muslimah --seperti yang biasa dikatakan--- selamanya dipenjara dalam rumah, tidak boleh keluar kecuali ke kubur (sampai mati). Tetapi Islam membolehkan seorang perempuan muslimah keluar rumah untuk pergi bersembahyang, mencari ilmu, melaksanakan keperluannya dan setiap tujuan agama atau duniawi yang dibenarkan, seperti yang biasa dilakukan oleh isteri-isteri sahabat dan berikutnya, padahal mereka itu sebaik-baik kurun (abad).

Di antara mereka ada yang keluar ikut dalam peperangan bersama Rasulullah, dengan para khulafa' dan panglima-panglima perang lainnya. Bahkan Rasulullah s.a.w. sendiri pernah berkata kepada salah seorang isterinya, yaitu Saudah sebagai berikut:

"Sungguh Allah telah mengizinkan kamu keluar rumah untuk urusan-urusanmu." (Riwayat Bukhari)

Dan sabdanya pula:

"Apabila salah seorang isterimu minta izin untuk pergi ke masjid, maka jangan halang-halangi dia." (Riwayat Bukhari)

Dan dalam hadisnya yang lain pula, ia bersabda:

"Jangan kamu menghalang hamba Allah yang perempuan itu untuk pergi ke masjid-masjid Allah." (Riwayat Muslim)

rujuk halal dan haram dalam Islam

Inilah nasihat dan peringatan yang mampu diberikan kepada yang masih lalai. Sayangnya suara ini terlalu pendek dan hanya boleh sampai di surau-surau dan masjid-masjid yang hanya di hadiri oleh segelintir manusia dan juga blog-blog agama yang hanya dibaca oleh yang komit dengan agama sahaja. Dakwah adalah kewajipan semua orang Islam, bukan terhad kepada golongan uztaz dan ustazah sahaja, sesiapa sahaja yang sampai kepadanya mesej dakwah ini maka panjangkanlah dan sampaikanlah kepada yang tidak sampai dakwah kepada mereka, mudah-mudahan kita dapat bantu membantu dalam perkara kebaikan dan sama-sama dapat berkongsi pahala, yang paling penting selamatkan orang Islam dari kehancuran dan api neraka walaupun usaha yang kita buat kecil sahaja, lebih baik buat dari tak buat, sekurang-kurangnya kita sudah menunaikan amanah.

Mudah mudahan dapat manfaat
Hassan Basri Hj Abdullah
Peringatan bagi yang lalai

Mar 15, 2009

Mana Produk Kita?

Baru ku tahu rupanya, Teh Cap Masjid adalah bukanlah pengeluaran Bumiputera. Nampaknya kita tertipu dengan penjenamaan. Selain menggunakan jenama cap Masjid, nama teh tersebut pun menggambarkan seperti ia adalah keluaran orang Islam iaitu dengan perkataan "Guru" iaitu Teh Guru Cap Masjid

Selain dari mengelirukan dari aspek penjenamaan, syarikat tersebut juga cuba menipu dengan menggunakan pewarna.

Umat Islam lambat sangat nak keluarkan produk sendiri sehingga bangsa lain mengambil kesempatan kerana prospek benefit yang diaorang dah nampak. Rakyat beragama Islam di Malaysia adalah yang tertinggi dan semestinya mempunyai permintaan yang tinggi juga terutama bab makanan.
baca seterusnya Sini

Komen saya

Sudah banyak komen dari orang-orang yang perihatin dengan urusan umat Islam yang ditulis, komen saya ini,Cuma menambahkan koleksi yang ada untuk menunjukkan keperihatinan kita kepada urusan umat Islam dan sebagai peringatan semula bagi yang lalai.

Apabila kita membaca, melihat dan mengkaji persoalan yang berkaitan dengan makanan,minuman, pakaian dan pelbagai lagi keperluan harian yang diperlukan oleh orang Islam maka kita sentiasa mendapati keperluan-keperluan orang Islam ini majoritinya disediakan dan diusahakan oleh orang bukan Islam. Walaupun kita hidup di negara sendiri yang diperintah oleh orang-orang Islam, kita mempunyai tanah sendiri, tetapi keperluan orang-orang Islam seolah-olah tidak terbela dan kadang kala susah rasanya nak dapatkan keperluan yang diusahakan oleh orang-orang Islam.Adakah kita hanya ingin menjadi pengguna semata-mata dan tidak ada usaha yang serius untuk berubah menjadi pengusaha dan pengeluar barangan sendiri, tidak dinafikan ada juga produk yang diusahakan oleh orang-orang Islam tapi tidak mencukupi, kurang kualiti dan tidak mendapat sambutan pula di kalangan orang-orang Islam sendiri mungkin dari segi kualitinya atau sikap tak kisah dengan barangan yang nak dibeli dari segi halal dan haramnya.

Ada dua persoalan di sini yang perlu diperhatikan oleh orang-orang Islam;

i) Produk orang Islam
ii) Sambutan terhadap produk orang Islam tidak menggalakkan.

1)Produk orang Islam

Untuk mengatasi persoalan ini, orang Islam perlu diberi motivasi dan penjelasan bahawa syariat Islam terbahagi kepada dua;

Fardu ain
Fardu kifayah

Fardu ain ialah yang berkaitan dengan pengurusan diri dari segi roh, akal, fizikal dan akhlak seperti; membaca al-quran, hukum-hakam ibadah, asas-asas akhlak, halal dan haram dan sebagainya.

Fardu kifayah ialah berkaitan pengurusan sistem yang berkaitan dengan kehidupan manusia; seperti pertanian, perkilangan,perniagaan, perubatan,kejuruteraan,pertahanan dan pelbagai ilmu yang memberi manfaat.

Menyediakan produk untuk kegunaan orang-orang Islam adalah fardu kifayah ke atas umat Islam. Apabila sebahagian umat Islam telah melaksanakannya maka gugurlah kewajipan tersebut dari sebahagian yang lain. Tapi yang menjadi persoalan, apakah yang dimaksudkan dengan sebahagian orang Islam itu? Inilah yang perlu diperincikan, adakah ia tiga daripada sepuluh,atau lima daripada sepuluh atau tujuh daripada sepuluh atau bagaimana? Dan adakah umat Islam hari ini sudah menunaikan tanggungjawab fardu kifayah ini ataupun belum mencapai tahap yang sebenar?

Maka orang-orang Islam perlu sedar dan jangan sekali-kali lalai dalam memenuhi tuntutan fardu kifayah ini. Kewajipan orang-orang Islam ialah menceburi bidang pertanian, perniagaan dan juga perkilangan untuk menampung keperluan umat Islam.

a)Bidang pertanian

Allah s.w.t telah menyediakan kepada manusia beberapa keperluan asas untuk manusia bertani, antaranya ialah

i)Bumi atau tanah
Firman Allah s.w.t : Nuh :19
"Dan Allah telah menjadikan bumi bagi kamu sebagai hamparan”.

Firman Allah s.w.t : ar-Rahman :10-13
10. dan bumi pula dijadikannya rata untuk kegunaan manusia dan makhluk-makhlukNya Yang lain:
11. terdapat padanya berbagai jenis buah-buahan dan pohon-pohon kurma Yang ada kelopak-kelopak mayang;
12. demikian juga terdapat biji-bijian Yang ada jerami serta daun, dan terdapat lagi bunga-bungaan Yang harum;
13. maka Yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, Yang kamu hendak dustakan (Wahai umat manusia dan jin)?

ii)Air
Allah s.w.t menyediakan kepada manusia sungai, parit laut dan juga hujan untuk membantu pertanian.

Firman Allah s.w.t : al-An’aam :99
“dan Dia lah Yang menurunkan hujan dari langit lalu Kami tumbuhkan Dengan air hujan itu Segala jenis tumbuh-tumbuhan, kemudian Kami keluarkan daripadanya tanaman Yang menghijau, Kami keluarkan pula dari tanaman itu butir-butir (buah) Yang bergugus-gugus; dan dari pohon-pohon tamar (kurma), dari mayang-mayangnya (Kami keluarkan) tandan-tandan buah Yang mudah dicapai dan dipetik; dan (Kami jadikan) kebun-kebun dari anggur dan zaiton serta buah delima, Yang bersamaan (bentuk, rupa dan rasanya) dan Yang tidak bersamaan. perhatikanlah kamu kepada buahnya apabila ia berbuah, dan ketika masaknya. Sesungguhnya Yang demikian itu mengandungi tanda-tanda (yang menunjukkan kekuasaan kami) bagi orang-orang Yang beriman”.

Firman Allah s.w.t : Abasa :24-28
24. (Kalaulah ia tidak memikirkan asal dan kesudahan dirinya), maka hendaklah manusia melihat kepada makanannya (bagaimana Kami mentadbirkannya):
25. Sesungguhnya Kami telah mencurahkan hujan Dengan curahan Yang menakjubkan.
26. kemudian Kami belah-belahkan bumi Dengan belahan Yang sesuai Dengan tumbuh-tumbuhan, -
27. lalu Kami tumbuhkan pada bumi biji-bijian,
28. dan buah anggur serta sayur-sayuran,

iii)Angin
Allah s.w.t mengutuskan angin untuk membantu proses pendebungaan.
Firman Allah s.w.t : al-Hijr :19-22
19. dan bumi ini Kami bentangkan, dan Kami letakkan padanya gunung-ganang Yang kukuh terdiri, serta Kami tumbuhkan padanya tiap-tiap sesuatu Yang tertentu timbangannya.
20. dan Kami jadikan untuk kamu pada bumi ini Segala keperluan hidup, juga Kami jadikan makhluk-makhluk Yang kamu bukanlah orang Yang sebenar menyediakan rezekinya.
21. dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami sahaja perbendaharaannya dan Kami tidak menurunkannya melainkan Dengan menurut kadar dan masa Yang tertentu.
22. dan Kami hantarkan angin sebagai pembawa air dan pemindah benih; maka Dengan itu Kami menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian Kami berikan kamu meminumnya; dan bukanlah kamu Yang (berkuasa menurunkannya atau) menyimpannya.

Antara hadis nabi s.a.w yang menggalakkan pertanian ialah;

Sabda nabi s.a.w
“ Tidak ada balasan bagi seorang muslim yang menanam pokok atau sayuran, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung atau dicuri oleh manusia melainkan baginya pahala sedekah”.(riwayat Muslim)

Daripada motivasi al-Quran dan al-Hadis di atas umat Islam perlu mempergiatkan usaha untuk bertani demi untuk memenuhi keperluan umat Islam yang lain. Tetapi malangnya umat Islam khususnya kita di Malaysia tidak berminat untuk bertani dengan pelbagai alasan yang diberikan,tetapi sebaliknya kita melihat orang-orang bukan Islam pula seolah-olah menyahut seruan al-Quran dan al-Hadis untuk berbudi kepada tanah sehingga tanah yang sekangkang kera yang ada di hadapan atau di belakang rumah mereka tidak disia-siakan untuk ditanam sayur-sayuran dan sebagainya berbanding kita umat Islam lebih selesa membeli dari mereka walaupun sebatang serai atau sehelai daun kunyit.

b)Perkilangan dan perniagaan

Begitu juga dalam bidang perkilangan dan perniagaan untuk memproses bahan-bahan mentah dan dipasarkan kepada orang-orang islam. Bila ada yang menanam kopi atau teh maka kita perlukan pula kepada kilang untuk memproses kopi dan teh tersebut untuk dipasarkan kepada umat Islam. Inilah yang mungkin kita kekurangan hari ini, sehingga minuman teh dan kopi diproses oleh orang bukan Islam, kita hanya menjadi pembeli yang setia, lebih parah ada di kalangan kita yang minum di kedai-kedai bukan muslim.

Umat Islam perlu digerakkan dari tidur yang lena, oleh kerana tidur yang panjang ini, menyebabkan kita susah untuk mencari produk keluaran orang-orang Islam, contoh mudah ialah susahnya nak dapatkan mee, kuey teow, tauhu, bebola ikan dan sebagainya yang diproses oleh orang-orang Islam.

2)Sambutan terhadap produk orang Islam tidak menggalakkan.

Hari ini walaupun ada juga produk yang dikeluarkan oleh orang-orang Islam, tapi persoalan seterusnya ialah sejauh mana kesedaran pengguna-pengguna yang beragama Islam untuk membeli dan menyokong produk keluaran orang-orang Islam ini. Oleh kerana tidak ada kesedaran umat Islam untuk mencari yang halal maka mereka tidak peduli dengan barangan yang dibeli. Masih ramai lagi yang tidak melihat tanda Halal pada produk yang akan dibeli, tidak kisah samada barangan tersebut dibuat oleh siapa?yang penting beli, halal haram soal nombor dua.oleh itu ramai yang membeli ayam di kedai bukan Islam walaupun tidak ada tanda halal atau tanda halal yang diragui kesahihannya, kadang kala diletakkan gambar penyembelih muslim yang sudah meninggal dunia bertahun-tahun dan ramai juga yang makan dan minum di kedai bukan Islam dan sebagainya. Sebagai umat Islam kita perlu peduli dengan makanan dan minuman yanmg kita ambil kerana ia berkait rapat dengan jiwa, akhlak dan amal ibadah.

Firman Allah s.w.t : al-Baqarah : 168
“Wahai sekalian manusia! makanlah dari apa Yang ada di bumi Yang halal lagi baik, dan janganlah kamu ikut jejak langkah Syaitan; kerana Sesungguhnya Syaitan itu ialah musuh Yang terang nyata bagi kamu”.

Firman Allah s.w.t : al-Baqarah : 172
“Wahai orang-orang Yang beriman! makanlah dari benda-benda Yang baik (yang halal) Yang telah Kami berikan kepada kamu, dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya”.

Sabda nabi s.a.w;
“ Seorang manusia yang memasukkan ke dalam mulutnya satu suapan daripada benda haram tidak diterima amalannya empat puluh hari…” (riwayat muslim)

Komen ringkas ini hanya memfokuskan kepada makanan dan minuman sahaja, selain daripada itu masih banyak lagi barangan keperluan yang sepatutnya diceburi oleh orang Islam. sama-samalah kita fikir-fikirkan apakah yang perlu kita buat supaya kita boleh menggunakan produk kita sendiri, berilah sokongan kepada produk-produk orang Islam yang ada, semoga dengan sokongan yang diberikan dapat meningkatkan lagi motivasi sesama Islam untuk menghasilkan produk-produk yang lebih banyak.

Mudah mudahan dapat manfaat
Hassan Basri Hj Abdullah
Peringatan bagi yang lalai

Mar 8, 2009

Kelebihan Taat dan Mengikut Nabi S.A.W

Sebagai seorang muslim yang menjadi umat nabi Muhammad s.a.w, kita perlu tahu apakah kewajipan kita terhadap nabi s.a.w dan apakah kelebihan jika kita menunaikan kewajipan itu. Di antara kewajipan seorang muslim kepada nabi s.a.w ialah mengikut sunnah yang ditinggalkan oleh nabi s.a.w dan taat dan patuh kepadanya.
Apabila seorang muslim taat dan patuh dengan apa yang dibawa oleh nabi s.a.w, maka ada banyak kelebihan yang akan diperolehi hasil dari ketaatan dan kepatuhan itu.

Antaranya ialah;

1) Taat kepada nabi ertinya taat kepada Allah s.w.t

Firman Allah s.w.t :an-Nisa’ :80
“sesiapa Yang taat kepada Rasulullah, maka Sesungguhnya ia telah taat kepada Allah; dan sesiapa Yang berpaling ingkar, maka (janganlah Engkau berdukacita Wahai Muhammad), kerana Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pengawal (yang memelihara mereka dari melakukan kesalahan)”.

2) Taat kepada nabi daripada rukun iman

Firman Allah s.w.t :an-Nisa’ :65
“maka Demi Tuhanmu (Wahai Muhammad)! mereka tidak disifatkan beriman sehingga mereka menjadikan Engkau hakim Dalam mana-mana perselisihan Yang timbul di antara mereka, kemudian mereka pula tidak merasa di hati mereka sesuatu keberatan dari apa Yang telah Engkau hukumkan, dan mereka menerima keputusan itu Dengan sepenuhnya”.


3) Taat kepada nabi sumber hidayah

Firman Allah s.w.t : an-Nur :54
“Katakanlah lagi (kepada mereka): " Taatlah kamu kepada Allah dan Taatlah kepada Rasul Allah. kemudian jika kamu berpaling ingkar maka ketahuilah Bahawa Sesungguhnya Rasul Allah hanya bertanggungjawab akan apa Yang ditugaskan kepadaNya, dan kamu pula bertanggungjawab akan apa Yang ditugaskan kepada kamu. dan jika kamu taat kepadanya nescaya kamu beroleh hidayah petunjuk; dan (sebenarnya) Rasul Allah hanyalah bertanggungjawab menyampaikan perintah-perintah Allah Dengan penjelasan Yang terang nyata".

4) Taat kepada nabi mengundang rahmat Allah

Firman Allah s.w.t :Ali-Imran :132
“dan Taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, supaya kamu diberi rahmat”.

5) Taat kepada nabi akan dihimpunkan bersama nabi-nabi, orang-orang Siddiqiin , orang yang mati syahid dan orang-orang soleh.

Firman Allah s.w.t : an-Nisa’ :69-70
"dan sesiapa Yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka akan (ditempatkan di syurga) bersama-sama orang-orang Yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada mereka, Iaitu Nabi-nabi, dan orang-orang Siddiqiin, dan orang-orang Yang Syahid, serta orang-orang Yang soleh. dan amatlah eloknya mereka itu menjadi teman rakan (kepada orang-orang Yang taat)".

"demikian itu adalah limpah kurnia dari Allah; dan cukuplah Allah Yang Maha mengetahui (akan balasan pahalanya)".

6) Taat kepada nabi sumber kejayaan dan boleh masuk syurga

Firman Allah s.w.t : an-Nisa’ :13
“Segala hukum Yang tersebut adalah batas-batas (Syariat) Allah. dan sesiapa Yang taat kepada Allah dan RasulNya, akan dimasukkan oleh Allah ke Dalam syurga Yang mengalir dari bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; dan itulah kejayaan Yang amat besar”.

7) Mengikut nabi tanda cinta hamba kepada Allah dan mengundang cinta Allah kepada hambaNya

Firman Allah s.w.t : Ali-Imran :31
“Katakanlah (Wahai Muhammad): "Jika benar kamu mengasihi Allah maka ikutilah daku, nescaya Allah mengasihi kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani”.

8) Mengikut nabi sebab diampunkan dosa

Firman Allah s.w.t : Ali-Imran :31
“Serta mengampunkan dosa-dosa kamu. dan (ingatlah), Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani”.

9) Mengikut nabi sumber hidayah

Firman Allah s.w.t :al-A’raaf :158
“Katakanlah (Wahai Muhammad): "Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Aku adalah pesuruh Allah kepada kamu semuanya, (di utus oleh Allah) Yang Menguasai langit dan bumi, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia; Yang menghidupkan dan mematikan. oleh itu, berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi Yang Ummi Yang beriman kepada Allah dan Kalimah-kalimahNya (Kitab-kitabNya); dan ikutilah Dia, supaya kamu beroleh hidayah petunjuk".

Terdapat banyak hadis yang menganjurkan supaya berpegang teguh dengan al-Quran dan as-Sunnah dan kewajipan taat dan mengikut jejak langkah nabi s.a.w sehingga jika kita tidak taat kepada nabi dan mengikutnya kita akan binasa.

Antara hadis-hadis tersebut ialah;

 . عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول صلى الله عليه وسلم قال: "كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبي، قالوا: يا رسول الله ومن يأبي؟ قال: من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى" رواه البخاري.

Maksudnya;
“ Dari Abu Hurairah r.a bahawa rasulullah s.a.w bersabda; Semua umatku akan masuk syurga kecuali yang ingkar,sahabat bertanya siapakah yang ingkar itu Ya rasulallah ! jawab baginda; Siapa yang taat kepadaku masuk syurga, siapa yang menderhaka itulah orang yang ingkar. (riwayat Bukhari)

Bersempena kita menyambut Maulidur rasul s.a.w pada tahun ini marilah sama-sama kita mempertingkatkan azam untuk lebih mengenali nabi s.a.w dengan memperbanyakkan membaca buku-buku sirah nabawiyyah, untuk kita menggali segala khazanah dan pusaka yang ditinggalkan oleh baginda s.a.w, di samping membaca ratusan ribu hadis yang dibukukan , semuanya terlalu mudah untuk didapati samada dari buku-buku dengan pelbagai bahasa atau melalui web-web atau blog-blog yang boleh dipercayai, terpulang kepada kita mahu atau tidak sahaja. Jangan lupa singgahlah di masjid-masjid dan surau-surau untuk bersama-sama dalam majlis ceramah dan forum bersempena maulidur rasul mudah-mudahan dapat memberi sedikit lagi info dan maklumat kepada kita mengenai rasulullah s.a.w dan sebagai menyatakan kasih dan cinta kita kepada nabi s.a.w.

Mudah mudahan dapat manfaat
Hassan Basri Hj Abdullah
Peringatan bagi yang lalai

Mar 7, 2009

Rasulullah Terpujinya Akhlakmu

Rabiul awwal datang lagi, tidak ada yang paling istimewa dalam kehidupan seorang muslim melainkan mengingati, menghayati dan mengikut jejak yang yang ditinggalkan oleh manusia pilihan Muhammad s.a.w. Walaupun mengingati, mengasihi dan menghayati sirah perjalanan hidup nabi s.a.w adalah dituntut pada setiap masa dan ketika, tetapi Rabiul awwal mempunyai sejarah yang tersendiri, sekurang-kurangnya apabila kita adakan sambutan dengan mengadakan ceramah-ceramah dan forum-forum mengungkap sejarah kelahiran dan dakwah yang disampaikan oleh nabi s.a.w boleh memberi sedikit peringatan bagi yang lalai yang tak pernah terdetik di hati untuk mengingati manusia agung ini, lebih-lebih lagi sunnah nabi s.a.w sudah banyak diabaikan bahkan ada di kalangan anak-anak orang Islam sudah tidak kenal siapa rasulullah lagi, maka bersempena sambutan maulidur rasul ini, jadikan sebagai titik tolak untuk memperbanyakkan membaca sirah nabi s.a.w dan sampaikan kepada generasi kita siapakah yang dikatakan rasulullah itu.

Sabda nabi s.a.w;
“ Ajarkan anak kamu tiga perkara; ajarkan mereka supaya cintakan nabi, cintakan keluarga nabi dan ajarkan mereka al-Quran”. (riwayat at-Tabrani)

Rasulullah adalah contoh tauladan terbaik dalam kehidupan seorang manusia muslim. Jika generasi kini tidak didedahkan dengan akhlak rasulullah s.a.w, maka mereka akan terdedah dengan akhlak yang buruk yang akan membawa kerosakan dalam keluarga, masyarakat dan negara dan membawa imej buruk kepada agama Islam itu sendiri.

Firman Allah s.w.t : al-Ahzab :21
“Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan Yang baik, Iaitu bagi orang Yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan baik) hari akhirat, serta ia pula menyebut dan mengingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah dan senang)”.

Antara perkara penting yang dibawa oleh rasulullah selain aqidah dan ibadah ialah penyempurnaan akhlak yang mulia. Perjalanan dakwah rasulullah s.a.w diwarnai dengan akhlak-akhlak yang terpuji yang ditunjukkan oleh baginda sehingga sebahagian besar kejayaan dakwah baginda adalah melalui akhlak yang agung.

Firman Allah s.w.t :al-Qalam :4
“Dan Bahawa Sesungguhnya Engkau mempunyai akhlak Yang amat mulia”.

Siapakah yang membaca dan mengkaji sirah rasulullah s.a.w kemudian tidak ada apa-apa kesan pada dirinya, tidak menangis dan tidak rindu dengan rasulullah s.a.w?siapa sahaja yang mengkaji sirah nabi s.a.w dengan hati yang ikhlas dan kerinduan yang mendalam terhadap nabi s.a.w akan menangis dan berkata “aku menjadi saksi bahawa engkau adalah rasulullah”.

Mudah-mudahan kita boleh menjadikan sirah nabi dan akhlak baginda yang agung sebagai panduan dalam semua urusan kehidupan kita, akhlak kita dan hubungan sesama manusia. Kita berurusan dengan manusia sebagaimana nabi berurusan dengan musuhnya, ketika nabi bersabda;

“Sesungguhnya aku diperintah oleh Allah menghubungkan silatur rahim dengan orang yang memutuskan hubungannya denganku,aku memberi kepada orang yang tidak memberi padaku dan aku memaafkan orang yang menzalimiku”.

Kita berurusan dengan sesama muslim sebagaimana nabi berurusan dengan orang munafik, sesungguhnya nabi s.a.w telah memaaf dan mengampunkan mereka. Kita berurusan dengan anak-anak kita sebagaimana nabi s.a.w berurusan dengan khadam dan pekerjanya. Sesungguhnya nabi mempunyai seorang khadam Yahudi yang berkhidmat untuknya, apabila khadam Yahudi ini sakit nabi merawatnya, sambil duduk di sisi kepalanya, bertanya khabarnya dan menyerunya supaya memeluk islam, akhirnya khadam Yahudi ini memeluk islam dan nabi bersabda; “segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kamu keranaku dari api neraka”.

Dalam kisah yang lain, seorang yahudi meminta nabi menjelaskan hutangnya di depan orang ramai di masjid dengan suara yang tinggi sambil menjerit dan marah-marah, tetapi nabi s.a.w hanya tersenyum dan masih berlembut dengannya sehingga Yahudi ini melihat keadaan nabi yang tidak melenting lalu Yahudi ini terus berkata; “ Aku bersaksi bahawa engkau adalah rasulullah, kerana kami membaca dalam kitab Taurat bahawa nabi akhir zaman ini antara sifatnya semakin marah semakin lembut”.

Mudah-mudahan kita dapat berurusan dengan manusia dengan sebaik-baiknya walaupun mereka menyakiti kita, kerana nabi s.a.w pernah disakiti oleh kaumnya, dihalau keluar dari bumi Mekah, dihina dan diperangi sehingga tidak ada perkara yang buruk tidak pernah dilakukan terhadap nabi s.a.w tapi apabila nabi s.a.w diberi kemenangan oleh Allah s.w.t dan dapat masuk semula ke bumi Mekah, sejarah telah mencatatkan bahawa nabi s.a.w telah memaafkan musuh-musuhnya dahulu, nabi berkata kepada mereka; “Allah telah maafkan kamu, pergilah kamu dibebaskan”.

Nabi s.a.w pernah ke bumi Thaif untuk berdakwah tapi baginda dihalau oleh penduduk Thaif, mereka melontarnya dengan batu sehingga berdarah tumitnya tapi nabi hanya berdoa “ Ya Allah ampunkan kaumku, sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti”.

Nabi s.a.w menjahit kasutnya, menjahit pakaiannya, membersihkan rumahnya, memerah susu kambingnya, memberi keutamaan kepada sahabat dalam soal makanan dari dirinya sendiri, sangat kasih kepada orang miskin, bersama dengan orang yang teraniaya, perihatin kepada janda, menziarahi orang sakit, mengikuti janazah ke kubur, meletakkan tangannya yang mulia di atas kepala anak yatim, bersikap lembut dengan wanita, menjamu tetamu, memberi makan kepada orang yang lapar, bergurau dengan kanak-kanak, kasihan kepada haiwan dan banyak lagi akhlak yang agung, jika kita membaca dan mengkaji sirah rasulullah s.a.w.

Ya Rasulullah ! sesungguhnya apabila kami membaca sejarah manusia dan tokoh-tokoh agung dunia kemudian kami membaca sirahmu, maka seolah-olah tidak ada manusia yang agung kecuali dirimu, kami tidak mengiktiraf kecuali dirimu, semua tokoh dunia adalah kecil pada pandangan kami jika dibandingkan dengan dirimu.

Ya Rasulullah ! kamu tak pernah hilang dari ingatan kami, kamu sentiasa di hati kami, sentiasa dalam jiwa kami, sentiasa dalam pendengaran dan penglihatan kami, kamu sentiasa berada dalam setiap titis darah kami, kamu sentiasa berada dalam setiap zarrah jasad kami, kamu sentiasa hidup dalam segala perlakuan kami dengan menghidupkan sunnahmu dan akhlakmu, kami sanggup menebus nyawa kami untukmu, kami sanggup menebus anak-anak dan isteri kami untukmu, kami sanggup menggadai nyawa kami untuk mempertahankanmu dari dihina oleh musuh-musuhmu, kami sanggup menggadai maruah kami untuk mempertahankan maruahmu Ya Rasulullah.

صلى الله وسلم عليك كلما ذكرك الذاكرون، وصلى الله وسلم عليك كلما غفل عن ذكرك الغافلون.





Mudah mudahan dapat manfaat
Hassan Basri Hj Abdullah
Peringatan bagi yang lalai